Yaa Nabi Apakah Aku Ummatmu

Yaa Nabi, Yaa Rasulullah, Yaa Muhammad, Yang kepadanya Allah sekalipun bershalawat atasnya.
Hari ini aku mau mengadu nabi, aku telah disinggung oleh khatib Jum'at dari mesjid tempatku tinggal, Ia menyinggung tentang engkau yang atas kesaksianmu maka ummatmu barulah dapat memasuki surga.

Maka daripadanya itu aku bertanya:

Yaa Nabi, Apakah aku ini ummatmu?
Walau aku pernah melakukan khilaf, tapi aku juga pernah bertaubat.

Yaa Nabi, Akankah kau mengakui aku ini ummatmu?
Aku memang pernah salah nabi, tapi aku kembali mengadu lalu bersujud meminta pengampunan.

Yaa Nabi, Maukah kau mengakui aku ini ummatmu?
Aku akui memang pernah aku meninggalkan ibadah shalatku, aku pernah melakukan perbuatan yang merugikan diriku, aku memang pernah berbohong, nabi. aku juga pernah berlaku sombong ataupun riya. Tapi aku juga pernah bangun sepertiga malam untuk melakukan pengakuan dosa kepada Kekasihmu Allah. Walau setelahnya terkadang aku mengulangi lagi berbuat dosa itu. Tapi..

Yaa Nabi, Bukankah aku ini ummatmu?
Aku selalu bershalawat kepadamu, dalam rinduku, aku pernah menangis mengharapkan syafaatmu, aku berusaha mengikuti langkahmu, seringkali aku menyerah karena kurasa sulit dan tak mampu. Dan yaa Nabi, apakah dosa bagiku meletakkan namamu, didepan nama tengahku namun ku belum sanggup mengaplikasikan sifat yang ada pada dirimu, Yaa Nabi, apakah kau akan marah kepadaku ketika beberapa anjuranmu tidak aku lakukan, dan berbuat acuh terhadap kebenaran yang kau sampaikan?

Yaa Nabi, tolong maafkan aku, dan berikan aku pengakuanmu bahwa aku ini ummatmu.Aku takut jika ketika kelak aku didalam kubur dua malaikat Mungkar dan Nangkir akan bertanya padaku. 'Siapa Tuhanmu!?'
Aku jawab, Allah Subhanahu Wata'ala.
Lalu dilontarkannya pertanyaan kedua. 'Siapa Nabimu!?'
Aku jawab, Rasulullah Shallallhu Alaihi Wassalam, Namun Mungkar dan Nangkir tak percaya dan sesungguhnya ia akan datang kepadamu dan mengharapkan konfirmasi darimu. Lalu berkatalah mungkar. 'Yaa Rasulallah, Apakah dia Ummatmu!?' Namun kau tenang dan mengatakan 'Bukan!!'
Maka binasalah aku, karena yang kudapat saat itu adalah siksa kuburlah yang teramat sangat menyakitkan.

Aku sungguh tidak ingin Nabi, tak ingin kau mengabaikanku. Jadi tolong anggaplah aku ini ummatmu.
Jika sisa hidupku masih ada waktu, akan kuusuhakan diriku mencapai segala tuntunan yang kau ajarkan.

Terakhir dariku.. Yaa Nabi, adakah kau sudah mengakuiku sebagai ummatmu?
Jika belum, bantulah aku nabi, bantu aku. Ajarkan aku syafaatmu, dan tuntun aku dalam jalan iman, islam, dan kebaikan yang selalu kau ajarkan sepanjang hayatmu. Agar denganya itu semua aku kembali berusaha mendapatkan pengakuanmu, bahwa aku ummatmu.

- muhammadtaqwiem
- kost puribali, bandung. 14.10.2011

2 comments:

mengharukan bikin saya bertanya kembali apakah saya ini ummat rasulullah saw

benar juga..
semestinya saya memulai intropeksi diri terlebih dahulu, sebelum saya menanyakan ini..
terima kasih masukannya.. :)

Posting Komentar

Kalo sudah baca. Jangan Lupa tinggalin komentar yah!!