Sajak Kehidupan

Salam jumpa untuk sang puan.
Kusampaikan malam ini bulan tak terang.
Langit kelam tertutup awan.
Tak terlihat cahaya walau setitik bintang.


Salam jumpa hai sang puan.
Aku datang menjawab undangan.
Tentang sang puan yang butuh teman.
Terkukung dalam kesendirian.


Bicarakanlah tuan apa yang kaurasakan.
Jika galau hati gelisah tak tentu tenang.
Ceritalah tuan hal apa yang membuat bimbang.
Apakah tentang seorang yang dipikiran.


Tak usah enggan wahai sang puan.
Hal biasa manusia dilanda rasa.
Memiliki pikiran yang tak mampu merasa.
Memiliki hati yang tak bisa bicara.


Hingga saat ini cinta memang sulit dijelaskan.
Walau dengan satu buku tebal ratusan halaman.
Walau dengan jutaan kalimat kiasan.
Sungguh jangan terlalu kau jadikan beban tuan.


Wahai puan, kata orang tua sejak dahulu zaman.
Kita memang selalu akan terhenti dalam pikiran.
Menemukan banyak kebimbangan.
Karena ada perkelahian pikiran dan perasaan.


Dan disinilah engkau berakhir tuan.
Dalam sebuah tanda tanya besar, kumpulan dari jutaan pertanyaan.
Tapi itu sungguh bukanlah prioritas.
Karena daya tarik misteri memang ada pada akhir jawaban.


Tidak usah menduga apa yang ada dibalik rahasia tuhan.
Karna sungguh itu bukanlah kapasitas tuan untuk dipikirkan.
Jika saja tuan membuatnya tetap berjalan pada lintasannya.
Itu akan membuat tuan banyak belajar, tentang kehidupan.

0 comments:

Posting Komentar

Kalo sudah baca. Jangan Lupa tinggalin komentar yah!!