Lawan Jenis dan Idealisme

 Perasaan itu rumit apalagi menyangkut soal lawan jenis. Rasa kagum, suka, sayang dan cinta hanyalah masalah level perasaan yang kita miliki pada lawan jenis kita. Seringkali kita terjebak dalam perasaan yang kita miliki lalu kemudian secara tak sadar kita terbawa arus nafsu. Makanya kita perlu bijak-bijak mengenali perasaan yang kita miliki.

Satu-satunya arah yang dituju ketika perasaan kita telah sampai kepada lawan jenis kita, yaitu mengarah kepada jalinan kasih kesetiaan yang sakral dan suci. Ketika sampai ditujuan itu perasaan cinta dan kasih sepasang manusia akan sangat sempurna dibawah payung pernikahan dan janji saling mengasihi - menyangi selamanya. Hidup itu indah bukan!?.

Aku seringkali terbuai dengan perasaan dengan lawan jenis. Entah berapa wanita yang kusuka, kukagumi, kusayangi, dan ingin kucintai. Tapi orang seperti aku sangat berhati-hati larut dalam perasaan asmara yang singkat. Aku memilih bijak untuk mengendalikan perasaanku. Mungkin aku pernah ceroboh, tapi kecerebohan-kecerobohanku selalu mengingatkan aku untuk mengevaluasi diri saat berhadapan dengan lawan jenis, setiap aku belajar aku tidak hanya belajar mengenali lawan jenisku, tapi aku juga belajar mengenali diriku dan calon pasanganku nanti.

Saat dulu, perasaanku pernah ingin berhenti pada seseorang, tapi jiwa muda dan rasa tanggung jawab yang belum cukup mampu aku tangani di masa depannya, membuatku mundur. Orang itu adalah gambaran idealisme wanita yang aku kagumi. Tapi kini sosok wanita itu perlahan menghilang dan entah bagaimana kabarnya. Biarlah hidup mengalir bersama waktu dalam tujuan harapan mengejar ambisi yang belum tercapai. Dia berusaha mengejar cita-citanya setidaknya aku juga begitu.

Prinsip lain yang aku tanam dalam diriku untuk mendapatkan wanita yang tepat suatu saat nanti adalah Wanita yang terbaik adalah untuk Lelaki yang terbaik juga. Maka jika aku ingin mencapai kesempurnaan dalam rasa kasih yang akan aku tuangkan untuk seorang wanita. Setidaknya aku harus menjadi yang terbaik dulu bagi diriku sendiri, maka nanti calon-calon pasangan terbaik dan orang yang tepat akan datang mengikuti dengan sendirinya, aku percaya itu.

Sekali lagi perasaan itu rumit, apalagi jika sudah menyangkut dengan perasaan terhadap lawan jenis. Rasa kagum, suka, sayang, dan cinta hanyalah urusan tahap-tahap perasaan yang kita miliki kepada seorang lawan jenis, tinggal menunggu proses rasa itu berada pada level paling atas. Tapi berhati-hatilah, perasaan itu tempat bergumulnya nafsu, jika kita tidak bijak dalam menghadapinya. Kita akan terbawa arus nafsu dan terjadilah apa yang orang-orang sebut dengan "Cinta Buta".

Jadi  yang ingin aku sampaikan dalam tulisan ini sebenarnya adalah mengajak diri kita untuk bertahan pada kondisi idealisme kita dalam mencari dan mendapatkan pasangan hidup, kita harus bijak mengenali diri kita, lingkungan, dan calon pasangan untuk kehidupan masa depan kita nanti. Semua mudah saja dilalui, asalkan rasa itu berdasarkan pada satu cinta yang sama, yaitu rasa cinta dan kasih untuk Ilahi.




NB: sumber gambar: http://fiksi.kompasiana.com/puisi/2011/04/21/tanpa-rasa/

0 comments:

Posting Komentar

Kalo sudah baca. Jangan Lupa tinggalin komentar yah!!