Terjebak Hujan +1

Hujan turun agak deras malam ini. Aku berada disebuah persimpangan jalan sedang berteduh bersama motorku. Disebelahku ada seorang lelaki yang duduk berjongkok dan menelungkupkan jaketnya rapat-rapat seakan menutup semua celah agar hawa dingin tidak masuk ke tubuhnya. Disebelahnya ada seorang pengendara motor yang sedikit membuka helmya dan tidak henti-hentinya menghisap dan menghembuskan rokoknya, seakan dia berusaha melawan hawa dingin malam itu dengan isapan asap rokok yang kuat kedalam tubuhnya dan menghembuskannya seolah melempar semua beban masalahnya beserta hawa dingin dengan asap rokok dari mulutnya.

Kami terlalu sibuk dengan diri kami sendiri-sendiri, disekitar kami ada penjual roti bakar dengan tenda seadanya yang hanya cukup melindungi gerobaknya. Sampai satu suara wanita memecah keheningan di telingaku.

"Ngojek ga A" Tanya wanita itu kepadaku.
"Hah!? Heh!? Eeee'!?" Aku terheran dengan pertanyaan ini.
"Ohh.. Bukan tukang ojek yak!? Saya pikir ojek A' Hehe.. Punten A'"
"Ahh.. Ga apa-apa teh" Kataku.                                                                                                               
"..." Kini wanita itu diam.

Wanita itu tampak gelisah dari gerak-geriknya yang dari tadi seakan tidak ingin melepaskan pandagannya dari jam tangan yang digunakannya. Aku berusaha memecah keheningan untuk bisa berbicara dengannya.
"Lagi buru-buru yak teh!? Perasaan dari tadi ngeliatin jam"
"Hah!? Oh ini..!! Ngga kok A’. Ini jamnya mati, Cuma buat gaya-gayaan. Hehe.."
"Hehhh!?"
"Hehe.." Dia tersenyum dan tertawa kecil, melihat ekspresiku.
"Ngomong-ngomong tadi teteh mau diantar kemana!?"
"Ahh.. Nggak.. Cuma mau pulang aja."
“Ooo..”

Kami akhirnya kembali diam, hujan sudah mulai berhenti kemudian. Orang yang berhelm sebelumnya pun pergi duluan menembus jalanan basah yang ada pada saat itu.Ia tidak ingin berlama-lama lagi. Sedangkan bapak yang dari tadi menelungkupkan jaketnya kini masih menelungkupkan jaketnya sambil tetap menggigil kedinginan berusaha menahan gemeretak giginya.

Ketika aku akan beranjak menyalakan motorku, tiba-tiba suara si tukang roti bakar menyahut memanggilku.
“Udah mau pergi yah jang!” Kata penjual roti bakar.
“Iyah, kenapa pak!?”
“Hah!? Nte, teu naon jang, nya atuh ati-ati” *(Hah!? Oh ngga, ga papa dek, yaudah hati-hati)
“He eh pak nuhun” *(He eh pak makasih)
Belum sempat aku menstater motorku. Bapak penjual roti bakar lagi-lagi nyahut.
“Baliknya kemana gitu jang?”
“Hah!?”
“Oh..” Bapak itu cuma bilang ‘oh’ tanpa belum sempat aku menjawab.
“Pergi heula pak, mumpung agak redahan” *(pergi dulu yah pak, mumpung agak redahan hujannya)
“Oh.. He eh.. he eh.. Bapak emang jualan disini, teu kamana-mana”
“Heh..!? Eh si Bapak mah teu nyambung..”
“...” Aku membiarkan bapak penjual roti itu melongo sendiri, senyum-senyum kedip-kedip dengan dua jari di dagunya, membiarkan dia berpose dengan ibu jari dan telunjuknya yang membentuk tanda cek dan menopang dagunya. Lalu kemudian aku langsung saja menstater mesin motorku dan memanaskannya.

Belum sempat lagi aku pergi, lagi-lagi sebuah suara memanggilku. Suara wanita yang daritadi berdiri disampingku bertanya.
“A, Aa balik kemana? boleh ikut ga, soalnya kayaknya udah ga ada angkot nih..”
Aku melihat kesepenjuru jalan menatap memastikan adanya kendaraan berplat kuning bertuliskan angkutan kota di sisi sampingnya. Tapi benar kata wanita itu, jalan sudah sangat sepi aku mengiyakan saja permohonan wanita itu.
“Emang teteh balik kemana?” Tanyaku.
“Cigadung A’”
“Oh.. Yaudah atuh sok weh”
“Nuhun A’, ngomong-ngomong Aa balik kemana?”
“Oh saya ke ciumbeluit”
“Wah jadi ngerepotin nih A’”
“Ah.. ga apa-apa ayo teh”
“Makasih banyak loh A’”
“Iyah.. Ayo..”

Belum sempat aku menjalankan motorku sejauh lima meter, lagi-lagi bapak tukang roti bakar berteriak memanggil.
“JAAANG.. GA BELI ROTI BAKAR DULU..!?”

Aku diam saja dan berlalu, wanita dibelakangku tersenyum melihat tingkah si penjual roti yang daritadi berusaha mengobrol denganku. Dan aku membiarkannya mengekspresikan dirinya sendiri, sedangkan aku melajukan motorku dengan tetap hati-hati berusaha mengantar penumpang dadakan yang ada dibelakangku saat itu.

0 comments:

Posting Komentar

Kalo sudah baca. Jangan Lupa tinggalin komentar yah!!